Sekolah-Sekolahku





Aku terbilang telat masuk ke sekolah karena ketika pertama kali aku masuk ke sekolah dasar umurku sudah 7 tahun. Tidak seperti kebanyakan anak-anak lainnya di sekitar rumahku, mereka bersekolah di sebuah sekolah yang dekat dari rumah dan aku? Aku harus bersekolah di tempat yang cukup jauh dan kala itu keluargaku tidak memiliki motor jadilah Bapak mengantarku ke sekolah dengan sepeda ontel milik temannya.

Baca Juga

Aku masih ingat saat pertama kali mendaftar ke sekolah itu, Aku dan Bapak harus naik turun gunung hihihi, ada turunan setelah itu tanjakan, biasanya ketika turunan sepedenya kami naikkan dan ketika tanjakkan maka sepeda itu akan kami tuntun. Dan kalian mau tahu? Kala itu Bapakku bekerja sebagai seorang tukang galon dan beliau mendaftarkanku ke sekolah yang cukup memakan banyak biaya, Sekolah Dasar Islam Terpadu.

Aku masih inggat pertama kali masuk ke sekolah itu, di mana sekolah kami belum memiliki gedung dan muridnya pun tidak sebanyak sekolah di dekat rumahku. Pernah suatu ketika sekolah masuk siang dikarenakan gedung sekolah ketika pagi dipakai, hihihi, banyak cerita yang terjadi di masa-masa sekolah dasarku, suka maupun duka.

Di sekolah ini, hingga sekolah ini memiliki gedung sendiri dan mulai maju aku tumbuh menjadi seorang anak yang cukup pendiam namun tetap aktif ketika pelajaran. Aku bersyukur ketika tingkatan kelasku semakin naik ekonomi keluargaku pun semakin membaik, aku bersyukur pula karena selama di masa Sekolah Dasar ini aku dapat mempertahankan peringkatku di kelas ya meski aku kalah di akhir cerita, tapi tak apa setidak sejak kelas 1 hingga kelas 5 orangtuaku mendapat potongan dalam membiayaiku sekolah.

Ketika UN berlansung, saat itu penyakit asmaku kambuh mengakibatkan aku tidak fokus kepada ujian tetapi alhamdulillah aku dapat melalui ujian dengan baik meski tidak masuk 3 besar J. Aku bersyukur karena nemku tidak tinggi, kenapa? karena jika tinggi bisa jadi aku akan masuk ke SMPN, aku bersyukur diterima di sebuah sekolah menengah pertama berbasis islam pula, setelah melalui seleksi dan di SMP lah aku tumbuh menjadi seorang yang lebih baik dari sebelumnya.

Kami adalah angkatan  pertama di SD dengan jumlah murid 15 orang, 5 akhwat dan 10 ikhwan. Ketika di SD kami sebisa mungkin menimimalisir berintraksi dengan lawan jenis, ketika kami kelas 5 atau 6 SD dengan guru lawan jenis kami tidak bersalaman J.

Memasuki Sekolah Menengah Pertama, aku mulai bertemu dengan teman-teman yang ternyata sudah mengenal lawan jenis, jadi selama ini kemana aja Mu? Hahaha, entahlah, aku kan masih polos kakak wkwkw.

Di masa-masa biru dongker ini aku mulai mengalami perubahan, pencarian jati diri. Di masa-masa ini aku mengenal yang namanya pacaran, pertama kali nonton ke bioskop, karoke, dan hal-hal yang lain, di masa kelas 1 SMP adalah masa-masa terbandal dalam hidupku. Di mana prestasiku hancur dan disinilah aku mulai malas belajar -_-.

Kelas 2 SMP, aku mulai berfikir bahwa apa yang kulakukan di kelas 1 adalah kesalahan, aku pun disadarkan oleh sebuah buku berjudul “VMJ” hingga apa-apa yang membuatku senang kulepas satu persatu-satu, berat? Pasti, aku pun pernah menangis karena ini, apalagi kalau bukan soal cinta, dasar bocah -_-.

Tahun terakhirku di SMP, aku bersyukur bisa tinggal di asrama dan disinilah aku benar-benar merasakan perubahan yang dasyat dalam diriku. Aku bertemu dengan orang-orang sholeh lagi sholehah yang menginspirasiku untuk menjadi seperti mereka. Aku yang dulu memandang kaos kaki adalah hal sepele hingga kini benar-benar tidak bisa pergi tanpa kaos kaki, keluar dengan celanan panjang menjadi hal yang aneh, aku yang pernah menentang kebijakan OSIS tentang manset kini tak bisa pergi tanpa manset. Aku berterimakasih banyak karena diizinkan tinggal di asrama hingga kini menjadi pribadi yang belum dikatakan baik namun berusaha menjadi baik.

Tahun tearkhir di SMP adalah masa-masa paling berkesan bagiku, di mana aku dapat merasakan kasih sayang yang begitu dasyat dari keluarga :’), di mana aku belajar banyak tentang kehidupan, tentang mensyukuri apa yang ada, bersosiali dengan orang lain.

Hingga akhirnya tahun terakhir itu berakhir dan aku harus melanjutkan perjalananku, kini aku tercatat sebagai seorang siswi di Madrasah Aliyah Swasta di Depok. Sejujurnya tidak pernah ada bayangan akan bersekolah di tempat itu? Apa aku pernah menyesal? Ya, tapi lama-kelamaan aku tersadar tidak ada gunanya menyesali apa yang terjadi, kini aku selalu berusaha menerima segala kekurangan dan kelebihan sekolahku dan sekarang aku benar-benar bersyukur ditakdirkan Allah bersekolah di sini semoga hingga nanti kuselesaikan pendidikanku di SMA.
SDIT AL FATIH , sewaktu kelas 6

SMPIT AL QUDWAH, IBF sewaktu kelas 2 SMP
MA Arrahmaniyyah sewaktu kelas 1 MA, iseng nggak jelas sama Vriska dan Azma :D


***

Seorang perempuan yang lahir di Depok, 16 Oktober 1999. Sosok yang lebih suka bercakap dengan tulisan daripada bicara tetapi teman yang asik pula untuk mengobrol wkwkwkw #Pembelaan. Seseorang yang tengah memperjuangkan mimpi-mimpinya, yang akan selalu berusaha membuat siapa saja yang berada di dekatnya menjadi nyaman dan bahagia. “Karena aku tahu rasanya kesepian :’)”



Related Posts

0 Response to "Sekolah-Sekolahku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel