Tinta Anak SMA_Coretan Nggak Jelas

Terkadang
cinta hadir tanpa di pinta, jatuh pada orang yang salah, ya memang terkadang
kita tidak bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta namun kita dapat
memilih siapa yang patut kita perjuangkan. Cinta itu butuh perjuangan.
***
Pagi ini gerimis menyapa membuatku harus menggunakan
mantel untuk sampai di sekolah, aku pun harus memaju motorku lebih cepat dari
biasanya jika tidak ingin sampai di sekolah dengan rok yang basah, perlu
diketahui bahwa aku hanya memakai atasan mantel saja.
Di minggu ini, ini bukanlah pertama kali aku
berangkat ke sekolah berteman rintik hujan. Seperti senin lalu, perasaan itu
menyergapku dengan sukses membuatku tersenyum seorang diri. Hujan selalu punya
rasa tersendiri bagiku, bagi seorang perempuan penyuka kedamaian.
Mau tahu apa perasaan itu? Rindu! Padahal tidak
pernah ada kenangan bersamanya ketika hujan namun entah kenapa hujan selalu
turun membawa rindu untuknya bagiku. Lalu menggapa tersenyum? Bukankah rindu
itu menyakitkan terlebih ketika rindu itu tak tersampaikan? Ya, memang! Tidak
ada salahnya bukan tersenyum ketika rindu? Dari pada menangis aku memilih
menarik kedua ujung bibirku.
Tentang rindu...
Ia datang tanpa kupinta, mengusik ketenangan hatiku
bahkan terkadang ketika aku berusaha untuk tidak menjatuhkan air mata ia malah
jatuh dengan derasnya. Tapi aku bahagia ketika rindu, karenanya aku bisa
memaknai pertemuan dengan indah J.
Kenapa rindu bisa tercipta? Karena adanya jarak.
“Terkadang
kita membutuhkan jarak agara tahu rasanya rindu dan indahnya sebuah pertemuan .”
***
“Pagi-pagi sudah cemburut aja Mbak, kenapa?” tanyaku
sembari menaruh tas di atas meja, aku baru saja sampai ke sekolah tercinta.
Akhirnya terbebas dari kemacetan di lahan parkir.
“Biasa si Do’i, iya nggak Din?” jawab Farah, teman
sebangku Dini.
“Kenapa si Do’i?” tanyaku penasaran, kubalikkan
kursiku menghadap meja Dini. Ya, beginilah diriku, terkadang ingin tahu tentang
sesuatu yang sebenarnya tidak penting untuk kuketahui hihihi.
“Aku capek berjuang sendiri!” kata Dini pelan, ia
melirik ponselnya sekilas, aku tahu pasti ia berharap ada balasang dari lelaki
yang ia cintai. “Apa yang harus aku lakuin, Sa?”
Aku menyuguhkan senyuman sebelum akhirnya berkata
dan sebelumnya aku telah berdoa semoga jawabanku tidak menyakiti siapa pun, “Lepasin
aja Din! Sudah hampir sebulan dia kayak begitu, cowok masih banyak kok tapi ya
semua tergantung kamunya si.”
“Untung cowok gue nggak kayak begitu, hehehe.”
Celetuk Farah bahagia. Siapa yang tidak bahagia memiliki pasangan yang baik,
perhatian lagi dewasa? Begitulah yang kutanggap ketika Farah bercerita tentang
pacarnya.
“Gue doain sampai nikah ya Rah!”
“Aamiin,” Farah tersipu malu.
Ok, balik lagi ke masalah Dini. Perempuan itu masih
saja mengecek ponselnya dan kutanggap raut wajah kecewa. Ah, cinta terkadang
begitu membingungkan.
“Perjuangin apa yang pantas dan lepasin apa yang
seharusnya lu lepasin!” aku menepuk pundak Dini pelan, perempuan itu menoleh,
“Maksudnya?”
“Kamu bilang cowok itu sibuk terus kan?”
Dini menangguk, “Sibuknya dia untuk apa? Kalau
sibuknya buat masa depan kalian berdua maka dia pantas di perjuangin dan kamu
juga harus ngertiin dia tapi kalau
sibuknya karena kesenangan semata mending lepasin aja!”
“Elu mah kalau suka sama orang mikirnya ke masa
depan ya, gue masih mau senang-senang.”
“Hahahaha,” aku hanya tertawa kemudian asik memakan
gorengan yang sebelum masuk kelas kubeli di kantin, mengisi perut yang kosong
karena tidak sempat sarapan di rumah.
***
Kini aku terbaring di atas kasur dengan kipas angin
yang menyala, seperti biasa ketika aku pulang sekolah tidak ada siapa-siapa di
rumah. Inginku usir sepi ini dengan suara televisi namun itu hanya akan
membuang-buang listik, entah kenapa beberapa tahun belakangan ini aku tidak
tertarik dengan acara di televisi atau memang aku tidak suka menonton? Drakor
di laptopku pun hanya beberapa kali kutonton padahal kata teman-temanku flimnya
seru.
Untuk mengusir sepi aku memilih mendengarkan musik
hingga akhirnya rasa kantuk hadir dan sebelum aku benar-benar masuk ke alam
mimpi, kumatikan alunan lagu itu. Pernah dengar kasus hp meledak? Itu adalah
alasan kenapa aku tidak membiarkan hpku bernyanyi sementara aku tertidur. Tidak ada salahnya bukan berjaga-jaga?
#Inibagiangajejadiabaikansaja_-
***
Dear
Diary..
Rindu
dan cinta adalah dua perasaan yang terkadang sulit dimengerti lagi
didefinisikan, setiap orang memiliki arti tersendiri terhadap dua kata yang
saling berkaitan tersebut. Selama hampir 17 tahun aku hidup di dunia ini, aku
pernah merasakan cinta dan rindu #Yaiyalah hahaha.
Dahulu
cinta bagiku adalah dia yang berparas tampan namun waktu mengubah pemikiranku,
cinta adalah di mana bersamanya semua menjadi indah, merasa sempurna, tempat
berbagi dan yang pasti cinta adalah yang membuatmu semakin dekat dengan Sang
Pencipta.
Terkadang
cinta hadir tanpa di pinta, jatuh pada orang yang salah, ya memang terkadang
kita tidak bisa memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta namun kita dapat
memilih siapa yang patut kita perjuangkan. Cinta itu butuh perjuangan.
Perjuangan?
Berjuangan itu nggak mudah maka dari itu berjuanglah untuk orang yang tepat
hihihihi.
Tentang
rindu.. ya terkadang memang menyiksa dan untuk itu ketika ia hadir sebisa
mungkin aku menyibukkan diri atau jika benar-benar tak terhankan kuadukan saja
pada Tuhan.
Depok,
16 Agustus 2016
Sasa
Ditulis sebelum tidur.
0 Response to "Tinta Anak SMA_Coretan Nggak Jelas"
Posting Komentar